Pada tanggal 26-27 Februari 2025, Balai Desa Kesongo menjadi tempat berlangsungnya pelatihan desain grafis yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan masyarakat dalam mendesain kemasan produk. Kegiatan ini dihadiri oleh beberapa peserta, yang terdiri dari para pengusaha lokal, pemuda, dan ibu rumah tangga, serta difasilitasi oleh berbagai pihak yang memiliki keahlian di bidang desain dan teknologi.
1.Hari Pertama: Cara Berjualan di Platform oleh BNI Salatiga dan Pengenalan Desain Grafis oleh STMM Yogyakarta (26 Februari 2025)
Pelatihan dimulai pada hari pertama dengan sesi yang sangat informatif mengenai cara berjualan di platform digital yang dipandu oleh pihak BNI Salatiga. Para peserta diberikan pemahaman tentang pentingnya kehadiran online bagi para pengusaha lokal, serta bagaimana memanfaatkan platform digital untuk meningkatkan penjualan produk mereka. Sesi ini membuka wawasan peserta mengenai berbagai cara untuk menjangkau pasar yang lebih luas melalui e-commerce dan media sosial, yang merupakan peluang penting di era digital saat ini. Selanjutnya, sesi dilanjutkan dengan pengenalan dasar-dasar desain grafis yang dibawakan oleh fasilitator berpengalaman dari STMM Yogyakarta. Peserta diperkenalkan pada konsep desain yang menarik, serta pentingnya kemasan produk dalam mempengaruhi keputusan pembelian konsumen. Diskusi interaktif yang berlangsung sepanjang sesi memberikan wawasan mendalam mengenai tren desain terkini dan bagaimana desain yang baik dapat menciptakan identitas merek yang kuat. Dengan pemahaman ini, peserta diharapkan dapat menciptakan kemasan yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga fungsional dalam mendukung pemasaran produk mereka.
2. Hari Kedua: Praktik Mendesain Kemasan dengan Bantuan AI (27 Februari 2025)
Pada hari kedua, peserta dibagi menjadi kelompok kecil untuk melakukan praktik mendesain kemasan dengan memanfaatkan teknologi AI. Dengan dukungan perangkat lunak desain grafis yang didukung oleh teknologi AI, para peserta belajar cara memanfaatkan fitur canggih yang ada, seperti pemilihan warna, tipografi, dan desain visual lainnya yang mendukung tampilan produk. Fasilitator memberikan panduan langsung serta umpan balik konstruktif untuk membantu peserta memahami bagaimana teknologi dapat meningkatkan proses kreatif dan menghasilkan desain yang lebih efisien. Peserta mulai menggambar sketsa dan membuat prototype kemasan produk mereka masing-masing. AI memberikan saran desain yang relevan, membantu mempercepat proses pembuatan kemasan yang lebih kreatif dan inovatif. Suasana kolaboratif tercipta selama sesi ini, di mana peserta saling memberikan masukan dan berdiskusi mengenai desain yang sedang mereka kerjakan. Hal ini tidak hanya meningkatkan keterampilan mereka dalam desain, tetapi juga memperkaya pengalaman belajar mereka secara keseluruhan, serta mendorong mereka untuk berpikir lebih kreatif dalam menggunakan teknologi untuk keperluan bisnis mereka.
Pelatihan ini bukan hanya tentang meningkatkan keterampilan desain grafis, tetapi juga tentang membangun hubungan yang lebih erat antar pengusaha lokal dan memperkuat rasa kebersamaan di dalam komunitas. Dengan keterampilan baru yang mereka peroleh, diharapkan produk-produk dari Desa Kesongo dapat lebih bersaing di pasar dan menarik minat konsumen yang lebih luas. Kegiatan ini menjadi langkah positif yang memperlihatkan bagaimana desain yang kreatif dan inovatif dapat berkontribusi pada pengembangan ekonomi desa, serta membuka peluang baru bagi masyarakat untuk terus berkembang.
Dengan semangat dan keterampilan yang baru diperoleh, diharapkan Desa Kesongo dapat terus maju dan berkembang melalui kreativitas dan kolaborasi yang terbentuk selama pelatihan ini.